Kamis, 31 Mei 2012

LULUS!

Tulisan di papan itu adalah coretan kita, dua hari sebelum UNAS.
Berisi harapan, cita-cita, optimisme, dan doa.

Jumat 25 Mei 2012, malam itu aku baru saja pulang dari acara pemutaran film dokumenter Mocca. Dari sana, aku bersama teman-teman sekolahku mengunjungi Malang Tempoe Doeloe di jalan Ijen.
Acara yang rutin diadakan tiap tahun di kota Malang itu, tak pernah sepi dari pengunjung. Sialnya, selalu tidak ada sinyal di tempat itu. Aku sudah izin ke bapak. Dina juga sudah menyampaikan ke ibu kalau aku ke sana.
Dua jam saja di sana, aku sudah bosan.
Sampai di parkiran, sms masuk bejibun. Ternyata ibu, mbak Hani, dan Dina mencariku. Mereka terus menelponku. Yang paling bikin aku heran, nada bicara mereka aneh. Seperti memohon-mohon aku untuk pulang. Mbak Dewi, anehnya juga meneleponku, mencariku, menanyakan aku di mana.
Semua orang ini kenapa? Bukankah aku sudah izin? Aku tahu seperti biasa, aku tidak boleh pulang kemalaman. Tapi mereka aneh. Ini masih pukul 9.15 malam. Aku pernah pulang pukul 11 malam saat pensi. Tidak ada yang terlalu mengkhawatirkan aku.

Di jalan, pikiranku kacau. Biasanya saat dibonceng Mas, aku selalu senang. Bercanda, ngobrol, tapi kali ini tidak. Pikiranku jauh entah ke mana. Besok adalah pengumuman kelulusan. Sempat terlintas di otakku, mereka mencariku, menyuruhku cepat pulang karena aku tidak lulus. Astaghfirullah... benar-benar tidak karuan.

Sampai di rumah, tanganku semakin gemetar. Untung saja pintu rumah belum dikunci. Saat aku masuk, lampu rumah seluruhnya sudah dimatikan. Pelan-pelan aku menyalakan lampu. Semua sudah di kamar. Ibu sepertinya marah. Aku takut. Aku mengendus, mencium sofa ruang tamu siapa tahu ada bekas parfum bu Har, wali kelasku. Siapa tahu tadi beliau ke sini. Tapi tidak ada bau apapun. Aku ke dapur, siapa tahu ada bekas cangkir teh tamu. Tapi tidak ada. Aku harus bertanya pada siapa, apakah ada tamu dari sekolah tadi? Apakah besok aku lulus? :'( 

Belum sempat aku ganti baju, langsung aku buka twitter. Teman-teman bilang, "alhamdulillah luluss....."
semakin penasaran, banyak yang share artikel kelulusan. Katanya ada beberapa siswa SMA kota Malang yang tidak lulus. Saat aku buka artikel...deg-deg...

Semua SMA negeri di kota Malang lulus 100% .
ALHAMDULILLAH....

terjawab sudah semua kegelisahanku. Aku lulus. Semua lulus. Bahkan, SMAN 9 Malang, sekolahku, siswanya berhasil menempati urutan tertinggi ke dua di kota Malang untuk program IPS. Itu temanku sendiri, Anggun Dhyanta Sekarlina. Alhamdulillah senangnya.... :')

Jumat 25 Mei 2012, menjadi malam yang panjang. Tapi aku bisa tidur dengan nyenyak.

Keesokan harinya..aku bangun lebih cepat. Langsung mandi dan siap-siap pergi ke sekolah. Sebenarnya pengumuman kelulusan baru akan dilaksanakan pagi ini, 26 Mei 2012 melalui website sekolah jam 10.00. Tapi aku tidak sabar bertemu teman-teman. Tanpa menunggu hasil kelulusan, aku sudah tahu semuanya lulus.

Belum sampai di sekolah, aku sudah disambut gerombolan teman-teman yang meminta tanda tangan di seragam. Aihh senangnya...



Aku tidak terlalu tertarik untuk ikut konvoi, meskipun sebenarnya sangat ingin.
Acara corat-coret dilanjutkan di base camp favorit kita..rumah Friska...hehehe






 







AKU LULUS! KITA LULUS! SMA NEGERI DI KOTA MALANG LULUS 100% :)


Suatu saat nanti pasti kita bertemu lagi, dengan keadaan yang tidak akan sama, aku yakin kita semua bisa bertemu lagi dengan pencapaian kita masing-masing. Dengan senyum yang sama, tentunya. Ingatlah hari ini.

A Documentary of Mocca : Life Keeps On Turning MALANG !

Sebagai penggemar sejati band indie asal Bandung bernama MOCCA, saya selalu up to date mengenai info terbaru apa yang berhubungan dengan Mocca. Waktu itu di twitter tiba-tiba muncul akun @MOCCA_docMLG. Di sana diinfokan bahwa film dokumenter karya Ari Rusyadi dan Nicho Yudifar ini bakal segera diputar di Malang tepatnya di auditorium Universitas Muhammadiyah Malang kampus II. Aw senangnya..

 
Saking up to date-nya, beberapa hari sebelum pemutaran film, di akun tersebut ada kuis kecil-kecilan berhadiah sebuah poster keren. Wah...langsung saja aku upload foto tiket di atas. Ternyata dapet juga! Saking seringnya menang kuis beginian, sampai-sampai aku dapet julukan 'banci kuis' dari Dina :p
Tapi sialnya, poster itu hilang dan hanya 4 jam saja aku memegangnya. Huaaaaa sedihhh :"(
Iseng-iseng juga ngepost di twitter, eh tau-tau si sutradaranya mention 


sama si sutradara diajak ketemuan, tapi sialnya aku gak bisa T.T hikss sayang sekali...

 Pemutaran dokumenter Mocca ini dibagi menjadi 2 sesi karena membeludaknya animo swinging friends. Sesi pertama pada pukul 15.00-17.30 , sesi ke dua pukul 18.00-selesai. Bedanya, di sesi ke dua ada diskusi sama film makernya. Di acara yang dibuat oleh mahasiswa-mahasiswa UMM ini, swinging friends Malang dapet jatah buat ngisi acara di sesi pertama. Swinging friends Malang punya band bernama  TOoMA, dan saya salah satu personilnya. Hehehe.. kami seneng banget pas dapet kabar kalau  TOoMA  bisa ambil bagian, soalnya kita sudah lama hanya ngejam, ngejam, dan ngejam yang cuma mandek di studio... tanpa pernah show off  :p



 Lihat tuh...tulisan "TOOMA" sudah muncul di poster..
TOoMa menjadi band penutup. Awalnya kami sedikit kecewa karena pas kita dateng, penonton di sesi pertama ini tidak seperti yang kami bayangkan. Penonton tidak mencapai setengah dari ruangan. Agak gimana...gitu. Tiket ludes sampai dibagi dua sesi, tapi sepertinya lebih banyak yang memilih sesi ke dua karena dibandingkan sore, atmosfir malam mungkin lebih ngena..


Terharu banget nih liat film dokumenter ini. Film ini menceritakan kebersamaan personil Mocca dan swinging friends sampai Mocca memutuskan untuk menggelar Last Show sebelum vakum. Ada bagian di mana Riko sang guitarist lagi cerita-cerita sambil menangis. Film ini full musik Mocca, berasa liat konser live. Jadi semakin kangen Mocca. Kabarnya bulan Juni mereka bakal keluar dari 'kevakumannya' karena Arina sang vokalis akan pulang ke Indonesia, meskipun gak lama. Tempat mereka manggung masih dirahasiakan, semoga saja ke Malang. Amin.

Setelah puas melihat film, sampailah di penghujung acara. Deg-deg ser juga, padahal penonton cuma seiprit. Tapi memang deg-degan, maklum ini pertama kalinya aku bernyanyi di hadapan banyak orang. Meski sebelumnya pernah jadi wedding singer dadakan di nikahan kakak. LOL :p
Aku tampil bersama mas Afif sebagai bassis, mas Ardha sebagai perkusi, dan mas Habil--pacar kakakku--sebagai guitarist. 




Penampilan kami dibuka dengan mengcover lagu Me and My Boyfriendnya Mocca, dilanjut dengan medley Lucky Me, Seven Days Ago, You Don't Even Know Me, dan terakhir Do What You Wanna Do.
Sempet garing juga nih waktu komunikasi sama penonton, soalnya aku gak pedean. Untung saja pasukan Swinging Friends Malang dengan cerianya mau sing along. Thank you Friends! :D

Acara selesai, begitu keluar pintu langsung disuruh foto oleh panitianya.
Ini dia ...

 TOoMA with bu Manajer, mbak Dewi :p

Yang di bawah ini, foto kegilaan beberapa Swinging Friends Malang.








With my twin.


Ini dia salah satu penampilan TOoMA ...


Sabtu, 31 Maret 2012

EndahNRhesa :))

27 Desember 2012, akhirnya bisa kembali berjumpa dengan duo musisi favorit saya yaitu EndahNRhesa :)
Ini sudah ke dua kalinya saya menonton mereka genjreng-genjreng di atas panggung. Bulan September 2011 adalah kali pertama dan di bulan Maret 2012 saya kembali dipertemukan. Hihihihi
Berawal dari iseng-iseng buka twitter @endahNrhesa , saya mendapat info kalau EAR—panggilan EndahNRhesa-- bakal mengisi acara Djarum Black Innovation Awards Goes to Campus di gedung Samantha Krida Universitas Brawijaya.

Aku dan teman-teman menyempatkan diri untuk menonton di tengah kesibukan menyiapkan UNAS yang tinggal 2 minggu lagi. Bahkan temanku si Chesty dan Friska rela mengundur jam lesnya..atau bahkan Tanaya yang rela membolos les , demi EndahNRhesa. Padahal keesokan harinya kita masih ada satu kali Try Out lagi. Hembb itung-itung juga ajang refreshing dari soal-soal UNAS, sihh..
Sepulang Try Out kita langsung capcus cari makan, sholat, ganti baju, dan berangkaaatt..
Sampe di sana kita berasa jadi anak kuliahan, maklum postur tubuh kita emang udah siap kuliah kok..bahkan di buku tamu ada kolom khusus untuk diisi asal fakultas, kita pun mengisi dengan fakultas impian masing-masing... hihi seru juga. Kan abis ini emang resmi jadi mahasiswa...aminnnn :) 
Aku datang bersama Tanaya, Friska, Swesti, Ni Luh, Farhan, dan Mamas tersayang :*
Oh iya di sini aku bertemu dengan anak-anak Swinging Friends Malang, ada mas Habil, Mbak Dewi, Mas Ardha, dan Mas Apep.. orang-orang yang sama saat aku menonton EAR September lalu :)

Setelah mengikuti seminar tentang inovasi, kami lalu disuguhi penampilan EndahNRhesa dengan membawakan lagu mereka yang berjudul Tuimbe (Let’s Sing) dan medley dengan Yamko Rambe Yamko. Penampilan mereka begitu menarik, mbak Endah yang memakai kemeja merah dengan bawahan hitam terlihat sangat serasi dengan Rhesa yang juga memakai kemeja dan celana dengan warna bersilangan. Kali ini mereka terlihat fresh banget.
Lalu acara seminar dilanjut lagi, kali ini ada bincang-bincang dengan narasumber.
..
..
Akhirnya sampailah di penghujung acara dan EAR pun tampil lagi. Aku dan temen-temen langsung serbu biar dapet tempat paling depan, walau akhirnya ga depan-depan banget..hehe


 captured by @dikorisanto

Liburan Indie, single terbaru mereka ini terasa sangat menggembirakan. Di dalam lagu ini disebutin banyak band-band Indie Indonesia, salah satunya MOCCA . 
"Menikmati pagi sore dan malam, secangkir kopi panas sampai tanpa batas. Lalu ada Sir Dandy bernyanyi, MOCCA kembali lagi musik indie di TV.."






dilanjut dengan lagu I don't Remember yang cukup enerjik. Lalu Baby It's You. Dan yang paling membuat terkesan adalah sing along di lagu When You Love Someone. Satu gedung rasanya bergetar :')

Penampilan EAR pun selesai. Kami cepat-cepat membentuk barisan ular naga demi antri mengabadikan foto bersama EndahNRhesa . And finally we got it....






dari sini aku belajar, bahwa musik yang indah tidak hanya sekedar menghibur, tetapi musik yang indah itu adalah di mana saat kita mendengarkannya, alunannya masih terdengar dan memberi kesan mendalam di hati. Bagiku, pribadi sederhana Endah dan sosok kreatif Rhesa patut diberi apresiasi yang luar biasa. EndahNRhesa we love youuuu! :D




 captured by @earFriendsMLG

I Gotta Be Strong

Terkadang yang kita harapkan tak mudah terwujud. Terkadang yang kita inginkan tak seindah bayangan. Hidup itu sederhana, sebenarnya. Tapi bagaimana jika hidup yang sederhana ini terasa sulit oleh orang serumit aku?

Tak mudah bergaul. Tak mudah mengibur. Tak punya bakat yg berarti. Tidak pandai. Tidak pernah berani. Tapi aku tetap berusaha. Berusaha dan bersyukur, harusnya. Sebagai manusia biasa, rasanya aku terlalu banyak mengeluh. Entah berapa banyak keluhan yang telah keluar dari mulutku ini.
Aku kurang paham, apa sebenarnya kelebihanku. Aku merasa kurang setiap kali kalian membandingkanku dengan orang lain. Bukankah tiap orang dilahirkan berbeda, untuk bisa saling melengkapi?

Hari ini, banjir lagi air mataku. Walaupun aku berusaha membendungnya, tetap saja tekanan dari dalam sini lebih kuat. Ya...dari dalam hati. Hati yang seharusnya dijaga, jgn sampai ia mengetahui apa yg didengar dan apa yang dilihat. Hrr...akulah pemarah yang cengeng.
Yang aku butuhkan hanya motivator. Motivator yang bisa mengertiku. Yang mendengarkan ceritaku. Yang tidak menyalahkanku. Yang memberi nasihat saat aku melakukan kesalahan. Yang selalu mendukungku. Yang membangkitkan percaya diriku.


Hari ini aku rindu pada motivatorku. Kakak perempuan pertamaku, kini sudah berkeluarga dan tentunya jarang bertemu. Bagiku, dialah yang sangat mengerti. Tapi aku tahu, tak selamanya aku harus bertemu dengannya. Sudah saatnya bagiku untuk berdiri sendiri. Rasanya sudah lama aku tidak mempunyai tempat untuk berbagi cerita. Bahkan keluarga pun bukan lagi tempat yang nyaman. Sedikit sepi dan asing. Tertekankah? Sedikit.

Aku pernah mendengar kisah pohon di pulau Solomon. Masyarakat di sana tidak perlu susah-susah menebangnya. Cukup dengan mengitarinya dengan makian, pohon itu akan layu dan mati dengan sendirinya, hanya karena ucapan saja, bisa menumbangkannya. Aku tak mau seperti itu. Tak ada perhatian, tak ada dukungan, akhirnya hilang.
Dengarkanlah, bahwa akupun bisa berubah, berubah menjadi lebih baik.  Untuk orang-orang yang aku sayangi. Aku akan buat mereka bangga. Aku akan buktikan, bahwa semua tidaklah mustahil untuk aku lakukan. Aku punya kelebihan, yang suatu saat nanti pasti akan ku tunjukkan.

Perhatian, dukungan, adalah hal yang dapat mengobati. Aku, senang jika merasa diinginkan. Dicari. Perlihatkanlah, bahwa kalian peduli.

Minggu, 11 Desember 2011

Bando Pita Lucu

Berawal dari keisengan saya mengutak-atik kain perca jadi pita, akhirnya saya putuskan untuk membuat bando yang ternyata unyu juga . hehe
Bahan-bahannya mudah didapatkan dan tidak perlu menguras kantong, Anda hanya perlu mencari bahan-bahan bekas dari kamar Anda. 

 Alat dan bahan :
1. Kain perca polos
2. Lem UHU
3. Double tape
4. Gunting
5. Benang dan jarum
6. Bando hitam
7. Renda lebar dan renda pita
8. Pita transparan

Cara membuat : 
Gunting kain perca menjadi bentuk persegi panjang, ukuran diperkirakan saja sesuai keinginan. 


Jahit tepi kain sampai berbentuk seperti sebuah bantal, sisakan pojok kain yang tidak dijahit agar mudah untuk membaliknya. 

 

Setelah dibalik, jahit lubang tersebut. Ikat tengah-tengah kain dengan benang membentuk sebuah pita. Tidak perlu dijahit. 


Ambil renda yang lebar,  potong menjadi persegi panjang. Ikat tepi bawahnya dengan benang dan bentuklah menjadi sebuah kipas. Buat menjadi 2 buah.

 

Jahit kipas renda tersebut pada bagian tengah bantal pita. 


Beri pita transparan agar jahitan tidak terlihat. Lalu tumpuk dengan renda tebal. Biarkan ujung pita dan ujung renda tergerai serta sesuaikan panjangnya. Jahit rapi dengan benang. 

 

Agar ujung renda tidak berserabut, beri hiasan biji-bijian, kancing baju, atau sesuai selera Anda.


Tempel pada bando polos dengan cara diberi lem UHU lalu diberi pita hitam yang tebal agar tidak mudah lepas.


Bando Pita siap dipakai. 


Selamat Mencoba :)